Akhi Fadhli shared Yusuf Mansur Network's photo.
Kalo anak-anak kita terbiasa
hidup enak, nyaman, serba kecukupan, serba mudah dan serba dilayani
seringkali membentuk kepribadian yang
manja, kurang mau berusaha, mudah putus asa, dan kurang tangguh dalam
menghadapi kehidupan. Belum lagi kini banyak tontonan yang tidak bermutu
apalagi mendidik, banyak mengambil tema horor, hantu-hantuan, tanpa
disadari bisa membuat anak menjadi berjiwa penakut bahkan yang lebih
parah lagi ketakutan itu bukanlah kepada Allah, tetapi kepada makhluk
Yang balita mungkin banyak yang masih takut masuk kelas, takut berpisah dari ibunya, menangis karena dinakali oleh temannya dan lain-lain. Anak yang lebih besar barangkali menghadapai masalah takut kepada kakak kelas yang galak saat Masa Orientasi Sekolah, takut karena belum memiliki teman, cemas karena menghadapi situasi yang baru yang bukan tidak mungkin sangat berbeda dari sekolah sebelumnya.
Bunda, amatlah penting untuk mengenalkan Allah sejak dini kepada putra-putri kita, dan memberikan pemahaman bahwa hanya Allah sajalah yang pantas kita takuti sekaligus juga hanya Allah sajalah tempat kita meminta apapun, termasuk juga pertolongan.
Ibnu Abbas r.a. meriwayatkan bahwa pernah suatu hari ia naik di belakang Rasulullah saw. lalu beliau berkata kepadanya :
Anakku, aku ingin mengajarimu beberapa kalimat. Jagalah Allah, maka dia akan menjagamu. Jagalah Allah, maka kamu akan mendapatkanNya berada di depanmu. Jika kamu meminta, maka mintalah kepada Allah. Jika kamu meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah bahwa jika seandainya umat bersepakat untuk memberi manfaat kepadamu maka mereka tidak akan mampu memberikan manfaat kecuali yang telah ditetapkan Allah SWT untukmu. Dan jika seandainya mereka bersepakat untuk mencelakakan kamu, maka mereka tidak akan mampu mencelakakan kamu kecuali jika hal itu memang telah ditetapkan olehNya. Pena telah diangkat ( ungkapan yang berarti bahwa semua ketentuan telah dituliskan sebelum penciptaan ) dan lembaran buku telah kering ( Ungkapan bahwa penulisan takdir telah usai)
( Hadits ke sembilan belas dari hadits Arba?iin an Nawawiyyah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar